Laporan Blogger Peserta Federal Oil Goes To Sepang, Apa Enaknya Nonton MotoGP ? (2)
Federal Oil Goes To Sepang yang baru-baru ini dilakukan Federal Oil ke sirkuit Sepang, Malaysia pada 24-26 Oktober 2015 yang bertepatan dengan seri ke-17 MotoGP diikuti oleh 5 orang blogger dari Kompasiana, mereka adalah pemenang dari Kompasiana Blogger Competition.
Seorang penulis blog tentu tak akan mensia-siakan kesempatan ini untuk menuangkan pengalamannya kedalam tulisan, kelima orang blogger tersebut menceritakan pengalamannya dengan sudut pandang yang berbeda.
Mawan Sidarta salah seorang pemenang Kompasiana Blogger Competition mengangkat tema tulisan yang berasal dari pertanyaan rekan blogger lainnya.
Dari pertanyaan 'Apa sih enaknya nonton lomba balap MotoGP' Marwan menulis artikel ini yang mengulas pertanyaan terebut, berikut isi tulisannya ;
Apa Enaknya Nonton MotoGP?
“Apa sih enaknya nonton lomba balap MotoGP” ungkap Pak Ang Tek Khun (50 tahun) kompasianer asal Yogya, sesaat setelah tenggelam dalam kerumunan para penonton MotoGP di Sirkuit Sepang beberapa hari lalu. Pria flamboyan berwajah oriental itu mengaku baru pertama kalinya nonton aksi balapan para rider kelas dunia.
“Ini pertama kalinya saya nonton MotoGP, jadi belum terbiasa menyaksikan olah raga ini” lanjutnya.
Saat lomba MotoGP dimulai, suara-suara keras motor balap masing-masing rider (pembalap) memang memekakkan telinga siapa saja yang berada di dalam sirkuit itu. Termasuk kami yang untuk pertama kalinya berkesempatan melihat balapan motor paling bergengsi itu. Makanya tidak heran bila sejak awal TX Travel sebagai pelaksana acara tur “Federal Oil Goes to Sepang 2015” membagikan alat peredam suara bising kepada masing-masing peserta. Alat itu (sumbat kuping) terbuat dari karet lunak berwarna ping dan dipasang pada kedua lubang telinga kita.
Bagi Ang, demikian sapaan akrab Ang Tek Khun, terpilih untuk menyaksikan pergelaran lomba balap MotoGP di Sepang pada 23-25 Oktober 2015 yang baru lalu tentu sangat membanggakan. Tak sia-sia upaya yang dilakukan selama ini.
“Untuk lomba (blog competition, red) kali ini saya benar-benar serius” terangnya.
Menurut pengakuannya ia mengirimkan 7 artikel ke panitia lomba. Sebagian tulisan berisi ulasan dan pengalaman pribadinya menggunakan oli bermerek Federal Oil. Sebagian lagi berupa reportase tentang produk knowledge oli Federal Oil yang ditulisnya berdasarkan hasil wawancara dirinya dengan pemilik atau montir bengkel sepeda motor yang ada di kawasan Sleman, Yogyakarta.
Bersama empat pemenang lainnya dan satu orang panitia, Ang akhirnya melancong ke negeri jiran guna menyaksikan lomba balap MotoGP yang menyita perhatian masyarakat dunia itu.
Lain lagi dengan Muhammad Ikwan (25 tahun) asal Slawi, Tegal-Jawa Tengah. Ia juga mengeluh saat menonton lomba MotoGP pasalnya seharian ia hanya makan ayam 2 potong yang harganya 25 RM. Itupun diperolehnya setelah melalui antrian yang panjang.
“Nggak ada warteg (warung Tegal, red) di sini paq” ungkapnya agak kesal.
Ia terbiasa makan nasi sementara kafe tenda di sirkuit tak ada yang menyediakan makanan bernasi seperti di Indonesia.
Federal Oil sebagai pemilik acara (penyandang dana) tentu tak eman-eman, selalu ingin memuaskan hati para peserta tur. Tak berlebihan bila semua peserta terpilih yang ada sekitar 50 orang itu mendapat eblem “paddock access” agar selain bisa menonton perlombaan juga mendapat ijin masuk ke dalam ruang tim Federal Oil-Gresini Racing.
Kami berenam dari Kompasiana.com dan puluhan peserta tur lainnya juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa memasuki kawasan paddock. Kalau mau, di lokasi itu pula kita bisa mendapatkan informasi tentang masing-masing tim rider. Federal Oil sendiri memiliki pembalap tangguh bernama Xavier Simeon.
Agak siang kami dan anggota rombongan lain berkesempatan menjumpai Xavier Simeon (26 tahun). Menurut manajer Xavier, para pengunjung harus bergantian agar ruang kantor sekaligus bengkel Gresini Racing yang tak terlalu besar itu tidak pengab oleh sesaknya pengunjung.
Akhirnya saya bertemu juga dengan Xavier Simeon. Kami berfotoria dengan pembalap asal Belgia itu sekaligus minta tanda tangan di kaos. Ya itung-itung buat kenang-kenangan karena sudah bertemu pembalap kelas dunia. Di dalam ruang tim kami melihat-lihat kendaraan motor balap yang akan digunakan Xavier untuk bertarung. Semua spare part motor balapnya tersedia di bengkel ini. Proses reparasi dan perawatan dikerjakan oleh tenaga ahli dengan sistem komputerisasi. Singkatnya, bengkel tim Federal Oil – Gresini Racing sangat canggih.
Beberapa teman peserta tur mengaku tak banyak tahu tentang Xavier Simeon. Endi (25 tahun) misalnya, peserta asal Jatiwarna, Bekasi-Jawa Barat itu mengaku tak mengikuti gelaran race Moto2 yang terdiri dari 19 laps (putaran). Ia hanya mengikuti partai utama saat Valentino Rossi adu kehebatan dengan Marc Marquez dan pembalap lain yang akhirnya dimenangkan oleh Dani Pedroza dari tim Repsol Honda.
Xavier Simeon mengawali debut karirnya di ajang Moto2 pada tahun 2010. Podium pertamanya ia dapatkan saat di Le Mans dan pole posisi di Sachsnering. Ia menggunakan Tech3 Mistral pada tahun 2011-2012. Setahun kemudian (2013) ia menggunakan motor konstruksi Kalex. Pada tahun 2014 bersama tim Federal Oil Gresini Moto2 ia berhasil meraih posisi runner up podium saat adu ketangguhan di Negara Argentina (liputan6.com).
Pada gelaran Moto2 di Sirkuit Sepang Malaysia 25 oktober 2015 beberapa waktu lalu, Xavier Simeon harus puas berada diurutan ke-10. Prestasi ini menurun bila dibandingkan dengan pertandingan Moto2 sebelumnya yang diadakan di Australia, di sana Simeon berada di posisi ke-5.
Lumayan panjang kan tulisan dari Mawan Feders, yang pasti tulisannya menarik karena mengambil sudut pandang yang beerbeda.